Penilaian merupakan salah satu faktor eksternal yang
sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Penilaian adalah suatu
kegiatan pengukuran, kuantifikasi, dan penetapan mutu pengetahuan siswa secara
menyeluruh. “Penilaian harus terintegrasi dalam proses pembelajaran dan
menggunakan beragam bentuk” (Hamid, 2011, hlm. 15).
Penilaian bertujuan membantu peserta didik
mengidentifikasi dan mengetahui kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam
kegiatan pembelajaran. Salah satu prinsip penilaian adalah menyeluruh dan
berkesinambungan. Dengan demikian, guru harus menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai dan mencakup semua aspek kompetensi untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik. Aspek kompetensi yang dimaksud adalah
aspek kognitif (pengetahuan), aspek psikomotor (keterampilan), dan aspek
afektif (sikap).
Untuk menilai aspek psikomotor siswa salah satu
instrumen penilaian yang digunakan adalah rubrik penilaian.
Rubrik penilaian (scoring rubrics) didefinisikan
sebagai “deskripsi terperinci tentang tipe kinerja tertentu dan kriteria yang
akan digunakan untuk menilainya” (Arends, 2008, hlm. 244). Rubrik adalah
pedoman penskoran yang digunakan untuk menilai unjuk kerja siswa berdasarkan
jumlah skor dari beberapa kriteria dan tidak hanya menggunakan satu skor saja.
Rubrik juga merupakan salah satu assessment alternatif yang dapat digunakan untuk
mengukur dan menilai siswa secara komprehensif. Dikatakan komprehensif karena
kompetensi siswa tidak hanya dilihat pada akhir proses saja, tetapi juga pada
saat proses berlangsung. Maka dari itu, rubrik dapat berfungsi ganda yaitu
sebagai penuntun kerja dan sebagai instrumen evaluasi.
Beberapa manfaat rubrik penilaian, di antaranya:
1. Rubrik dapat menjadi pedoman penilaian yang
obyektif dan konsisten dengan kriteria yang jelas.
2. Rubrik dapat memberikan informasi bobot penilaian
pada tiap tingkatan kemampuan siswa.
3. Rubrik dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih
aktif.
4. Siswa dapat menggunakan rubrik untuk menentukan
strategi pembelajaran serta mengukur capaian kemampuannya sendiri.
5. Siswa mendapatkan umpan balik yang cepat dan
akurat.
6. Rubrik dapat digunakan sebagai instrumen untuk
refleksi yang efektif tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung.
7. Sebagai pedoman dalam proses belajar maupun
penilaian hasil belajar siswa.
Secara umum ada dua tipe rubrik, yaitu rubrik holistik
dan rubrik analitik. “Rubrik holistik, yaitu rubrik yang menilai proses secara
keseluruhan tanpa adanya pembagian komponen secara terpisah, sedangkan rubrik
analitik, yaitu rubrik yang menilai proses secara terpisah dan hasi akhirnya
adalah dengan menggabungkan penilaian dari tiap komponen” (Nitko, 1996, hlm.
266). Kedua jenis rubrik tersebut dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut:
1. Analytic rubrics
Analytic rubrics adalah rubrik yang umum digunakan untuk penilaian
kinerja siswa. Rubrik ini digunakan untuk melakukan assessment tugas-tugas yang dapat dibagi ke dalam
domain atau kriteria yang mana masing-masing kriteria dapat dinilai secara
individu. Masing-masing kriteria dapat diberi bobot penilaian sesuai dengan
pentingnya dalam mencapai learning outcomes dari
tugas tersebut. Elemen dari analytic rubrics dapat
dilihat pada matrik berikut:
Kriteria/domain
|
Nama Tugas
|
Nilai masing-masing kriteria
|
Level kinerja 1
|
Level kinerja 2
|
Level kinerja ... n
|
Skor/nilai
|
Skor/nilai
|
Skor/nilai
|
Kriteria 1
|
Deskripsi 1.1
|
Deskripsi 1.2
|
Deskripsi 1.n
|
|
Kriteria 2
|
Deskripsi 2.1
|
Deskripsi 2.2
|
Deskripsi 2.n
|
|
Kriteria ... n
|
Deskripsi n.1
|
Deskripsi n.2
|
Deskripsi n.n
|
|
|
Total nilai
|
Keterangan: skor/nilai diberikan secara numerik dan
dapat dengan kisaran 1-10 atau 1-100 tergantung tingkat ketelitian dan akurasi
yang diinginkan pada setiap kriteria.
Elemen analytic rubrics dapat
ditambahkan bobot penilaian masing-masing kriteria seperti berikut:
Kriteria/
domain
|
Nama Tugas
|
Bobot nilai per kriteria
|
Hasil penilaian per kriteria
|
Level kinerja 1
|
Level kinerja 2
|
Level kinerja ... n
|
Skor/nilai
|
Skor/nilai
|
Skor/nilai
|
Kriteria 1
|
Deskripsi 1.1
|
Deskripsi 1.2
|
Deskripsi 1.n
|
%
|
|
Kriteria 2
|
Deskripsi 2.1
|
Deskripsi 2.2
|
Deskripsi 2.n
|
%
|
|
Kriteria ... n
|
Deskripsi n.1
|
Deskripsi n.2
|
Deskripsi n.n
|
%
|
|
|
Total nilai
|
Keterangan: skor/nilai diberikan secara numerik dan
dapat dengan kisaran 1-10 atau 1-100 tergantung tingkat ketelitian dan akurasi
yang diinginkan pada setiap kriteria.
Contoh rubrik analitik (deskriptif) untuk penilaian
presentasi siswa, disajikan sebagai berikut:
Kriteria/ dimensi
|
Presentasi Siswa
|
Nilai masing- masing kriteria
|
Sangat baik
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Sangat kurang
|
Skor >80
|
(61-80)
|
(41-60)
|
(21-40)
|
<20 p="">
|
Organisasi
|
Kriteria 1.1
|
Kriteria 1.2
|
Kriteria 1.3
|
Kriteria 1.4
|
Kriteria 1.5
|
|
Isi
|
Kriteria 2.1
|
Kriteria 2.2
|
Kriteria 2.3
|
Kriteria 2.4
|
Kriteria 2.5
|
|
Gaya presentasi
|
Kriteria 3.1
|
Kriteria 3.2
|
Kriteria 3.3
|
Kriteria 3.4
|
Kriteria 3.5
|
|
|
Total nilai
|
Keterangan:
Kriteria 1.1: Terorganisasi dengan menyajikan fakta
yang didukung oleh contoh yang telah dianalisis sesuai konsep.
Kriteria 1.2: Terorganisasi denga baik dan menyajikan
fakta yang meyakinkan untuk mendukung kesimpulan-kesimpulan.
Kriteria 1.3: Presentasi mempunyai fokus dan
menyajikan beberapa bukti yang mendukung kesimpulan-kesimpulan.
Kriteria 1.4: Cukup fokus, namun bukti kuran mencukupi
untuk digunakan dalam menarik kesimpulan.
Kriteria 1.5: Tidak ada organisasi yang jelas. Fakta
tidak digunakan untuk mendukung pernyataan.
Kriteria 2.1: Isi mampu menggugah pendengar untuk
mengembangkan pikiran.
Kriteria 2.2: Isi akurat dan lengkap. Para pendengar
menambah wawasan baru tentang topik tersebut.
Kriteria 2.3: Isi secara umum akurat, tetapi tidak
lengkap. Para pendengar bisa mempelajari beberapa fakta yang tersirat, tetapi
mereka tidak menambahkan wawasan baru tentang topik tersebut.
Kriteria 2.4: Isinya kurang akurat, karena tidak ada
data faktual, tidak menambah pemahaman pendengar.
Kriteria 2.5: Isinya tidak akurat atau terlalu umum.
Pendengar tidak belajar apapun atau kadang menyesatkan.
Kriteria 3.1: Berbicara dengan semangat, menularkan
semangat dan antusiasme pada pendengar.
Kriteria 3.2: Pembicara tentang dan menggunakan
intonasi yang tepat, berbicara tanpa bergantung pada catatan, dan berinteraksi
secara intensif dengan pendengar. Pembicara selalu kontak mata dengan
pendengar.
Kriteria 3.3: Secara umum pembicara tenang, tetapi
dengan nada yang datar dan cukup sering bergantung pada catatan. Kadang-kadang
kontak mata dengan pendengar diabaikan.
Kriteria 3.4: Berpatokan pada catatan, tidak ada ide
yang dikembangkan di luar catatan, suara monoton.
Kriteria 3.5: Pembicara cemas dan tidak nyaman, serta
membaca berbagai catatan daripada berbicara. Pendengar sering diabaikan. Tidak
terjadi kontak mata karena pembicara lebih banyak melihat ke papan tulis atau
layar.
2. Holistic rubrics
Holistic rubrics atau rubrik holistik digunakan bila ada kesulitan atau
tidak memungkinkan adanya pembagian penilaian suatu tugas ke dalam kriteria
terpisah. Ini dapat terjadi karena adanya kriteria saling berkaitan dan tumpang
tindih satu dengan lainnya.
Seperti halnya tugas kreatif yang kompleks yang mana
pengerjaannya dapat didekati dengan ragam cara oleh siswa dan tugas tersebut
tidak dapat sulit dibagi ke dalam komponen atau kriteria penilaian. Untuk itu,
dibuat penilaian holistik terhadap kinerja siswa.
Pada rubrik holistik capaian diartikulasikan ke dalam
pernyataan deskriptif.
Elemen dari holistik rubrik dapat dilihat pada matriks
berikut:
Nama Tugas:
|
Grade Capaian
|
Skor/Nilai
|
Deskripsi dan Grade Capaian
|
Grade 1
|
Nilai Grade 1
|
Deskripsi Grade 1
|
Grade 2
|
Nilai Grade 2
|
Deskripsi Grade 2
|
Grade 3
|
Nilai Grade 3
|
Deskripsi Grade 3
|
Grade ... n
|
Nilai Grade ...
n
|
Deskripsi Grade n
|
Keterangan: skor/nilai diberikan secara numerik dan
dapat dengan kisaran 1-10 atau 1-100 tergantung tingkat ketelitian dan akurasi
yang diinginkan pada setiap kriteria.
Contoh rubrik holistik untuk penilaian esai, sebagai
berikut:
Nama
Tugas: Esai
|
Grade Capaian
|
Skor/Nilai
|
Deskripsi Capaian
|
Sangat baik
|
80-100
|
Esai sangat menarik perhatian karena mengandung
wawasan yang luas dengan gaya tulisan yang matang. Esai ini fokus dan
diorganisasi secara baik serta elaborasi luas menggunakan pilihan contoh-contoh
yang benar dan rujukan yang tepat. Tulisan menggunakan kata-kata dan kalimat
yang efektif dan memenuhi dengan sangat baik aturan tata bahasa Indonesia.
|
Baik
|
65-79
|
Esai menarik perhatian karena mengandung
alasan-alasan atau rasional yang baik dan jelas. Secara umum esai ini fokus
dan mengandung ide-ide berkembang serta menggunakan pilihan contoh-contoh
yang benar dengan rujukan yang tepat. Kalimat dibangun dengan pilihan
kata-kata untuk berkomunikasi secara jelas dengan pembaca. Tata bahasa
penulisan telah mendapat perhatian yang baik.
|
Cukup
|
55-64
|
Esai menarik perhatian karena mengandung
alasan-alasan atau rasional memadai dan fokus disertai contoh-contoh dengan
rujukannya yang mencukupi. Struktur kalimat dengan pilihan kata-kata yang
memadai untuk berkomunikasi dengan pembaca. Tata bahasa penulisan perlu
mendapat perhatian lebih baik.
|
Kurang
|
45-54
|
Esai kurang menarik perhatian karena mengandung
alasan-alasan atau rasional yang kurang mencukupi serta kurangnya
contoh-contoh untuk dapat meyakinkan pembaca. Struktur kalimat yang kurang
baik dengan pilihan kata-kata yang kuran memadai untuk berkomunikasi dengan
pembaca. Tata bahasa penulisan perlu mendapatkan perhatian lebih baik.
|
Sangat Kurang
|
<45 p="">
|
Esai sangat kurang menarik perhatian karena sangat
kurangnya alasan-alasan atau rasional serta contoh-contoh yang dapat
meyakinkan pembaca. Struktur kalimat sering membingungkan karena pilihan
kata-kata yang kurang tepat untuk dapat berkomunikasi dengan pembaca. Tata
bahasa penulisan sangat perlu mendapatkan perhatian.
|
Referensi
Arends,
R. I. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamid, S.
(2011). Standar Mutu Penilaian dalam Kelas. Yogyakarta: DNA
Press.
Nitko, A.
J. (1996). Educational Assessment of Student.
New Jersey: Prentice-Hall.
Sumber : http://www.tintapendidikanindonesia.com/2018/07/rubrik-penilaian_63.html